Uranium

Tambang Uranium

Kalau mendengar kata uranium, apa yang langsung terbayang di benakmu? Bom atom? Nuklir? Atau mungkin tambang rahasia yang dijaga ketat? Uranium memang sering dikaitkan dengan hal-hal besar dan berbahaya. Tapi sebetulnya, seberapa “seram” sih uranium itu? Yuk, kita kupas tuntas tentang salah satu unsur paling kontroversial ini—secara santai tapi tetap ilmiah.

Apa Itu Uranium dan Digunakan untuk Apa?

Uranium adalah unsur kimia dengan simbol U dan nomor atom 92. Uranium termasuk dalam kelompok logam berat dan bersifat radioaktif. Unsur ini alami, ditemukan dalam batuan, tanah, dan bahkan air laut—meskipun dalam kadar sangat kecil.

Fungsi utama uranium:

  1. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
    Uranium, khususnya uranium-235, digunakan sebagai bahan bakar di reaktor nuklir. Dalam proses yang disebut fisi nuklir, inti uranium dibelah menjadi dua, melepaskan energi panas dalam jumlah besar. Energi ini diubah menjadi listrik. Negara-negara seperti Prancis, Amerika Serikat, dan Jepang banyak menggunakan uranium untuk kebutuhan energi nasional mereka.

  2. Senjata Nuklir
    Sayangnya, uranium juga digunakan untuk membuat senjata nuklir. Namun, jenis uranium yang digunakan harus melalui proses pengayaan (enrichment) agar kandungan uranium-235-nya meningkat secara signifikan.

  3. Penelitian dan Kedokteran Nuklir
    Beberapa isotop uranium dan produk hasil peluruhannya dimanfaatkan untuk penelitian ilmiah dan aplikasi medis, meskipun tidak sepopuler unsur lain seperti technetium-99m dalam dunia kedokteran.

  4. Pelindung Radiasi dan Penyeimbang Berat
    Karena massa jenisnya yang tinggi, uranium digunakan di bidang industri untuk membuat pelindung radiasi dan sebagai penyeimbang pada pesawat atau rudal.

Apakah Uranium Aman Disentuh?

Pertanyaan ini sering muncul: Kalau uranium radioaktif, apakah berbahaya kalau disentuh?

Jawabannya: tergantung.

Secara fisik, uranium dalam bentuk logam atau senyawa kimia padat tidak langsung membahayakan saat disentuh dengan tangan kosong, terutama dalam jumlah kecil dan bentuk alami. Radiasi yang dipancarkan oleh uranium alam sebagian besar adalah radiasi alfa, yang tidak bisa menembus kulit manusia.

Namun, masalahnya muncul jika uranium terhirup, tertelan, atau masuk ke dalam tubuh. Di dalam tubuh, uranium bisa menjadi racun kimia bagi ginjal, dan radiasinya bisa merusak jaringan dalam jangka panjang. Itulah mengapa pekerja tambang uranium atau operator reaktor nuklir harus memakai perlindungan khusus.

Singkatnya: menyentuh uranium sebentar mungkin aman, tapi bukan berarti bebas risiko. Jangan coba-coba eksperimen tanpa alat pelindung dan izin khusus.

Uranium Sebagai Obat, Benarkah?

Mungkin kamu pernah dengar isu atau mitos bahwa uranium bisa digunakan sebagai obat. Faktanya:

  • Uranium tidak digunakan sebagai obat langsung untuk menyembuhkan penyakit.

  • Dalam sejarah, terutama pada awal abad ke-20, beberapa senyawa uranium sempat digunakan dalam produk kesehatan atau kosmetik, tapi akhirnya dilarang karena risiko radiasi.

Namun, uranium berperan secara tidak langsung dalam dunia medis, terutama melalui pemanfaatan reaktor riset nuklir yang menggunakan uranium untuk menghasilkan isotop radioaktif lain. Isotop-isotop ini kemudian digunakan untuk diagnosis dan terapi kanker, seperti radioterapi atau pencitraan medis.

Jadi, kalau ditanya “Uranium obat untuk apa?”, jawabannya adalah: bukan sebagai obat langsung, tapi berperan dalam produksi isotop untuk pengobatan.

Tambang

Berapa Harga 1 Gram Uranium?

Harga uranium tergantung pada jenis, bentuk, dan proses pengolahannya. Di pasar internasional, uranium biasanya dijual dalam bentuk yellowcake (U₃O₈), bukan per gram, tapi per pound (lb) atau kilogram (kg).

Per Juni 2025, harga uranium berada di kisaran:

  • $85–$95 per pound yellowcake

  • 1 pound = 453,6 gram

  • Jadi, harga 1 gram uranium yellowcake sekitar $0,19–$0,21, atau sekitar Rp3.000–Rp3.500

Tapi ingat, ini harga untuk yellowcake industri, bukan uranium murni atau uranium yang bisa kamu beli bebas. Perdagangan uranium diatur sangat ketat oleh hukum internasional dan tidak dijual sembarangan karena risiko penyalahgunaan.

Fakta Menarik Tentang Uranium

  • Uranium ditemukan pada tahun 1789 oleh ilmuwan Jerman Martin Heinrich Klaproth.

  • Nama “uranium” diambil dari planet Uranus, yang juga ditemukan pada tahun yang sama.

  • Uranium adalah unsur terberat yang secara alami masih stabil di alam.

  • Negara dengan cadangan uranium terbesar adalah Australia, diikuti oleh Kazakhstan dan Kanada.

  • Di Indonesia, uranium juga pernah diteliti di beberapa wilayah seperti Kalimantan dan Papua.

Uranium adalah unsur yang kompleks dan penuh kontroversi. Ia bisa memberi energi besar untuk kehidupan—melalui listrik nuklir—tapi juga bisa menjadi senjata mematikan jika disalahgunakan. Meskipun tidak langsung berbahaya saat disentuh, uranium tetap harus ditangani dengan hati-hati dan di bawah regulasi ketat.

Untuk masyarakat umum, mengenal uranium bukan hanya soal sains, tapi juga soal memahami bagaimana energi, keamanan, dan etika saling berkaitan di era modern.

Baca Juga : Nusantara

Share :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *